Gaya Arsitektur Kuno Di Kota Semarang




Wisata Kota – Indonesia tak hanya terkenal akan keindahan alamnya namun arsitektur bersejarah yg terangkai dalam sebuah kota tua, keberadaan kota tua di Indonesia terbilang sangat lah banyak sebut saja kota tua yg berada di wilayah Jakarta utara, atau pun kota tua yg berada di semarang, ataupun di Makassar yg terkenal, belum lagi yg di bali maupun aceh.

Keberadaan kota tua menjadi magnet tersindiri dalam manarik minat wisawatan, tak hanya wisatawan domestik wisatawan dari luar negeri pun acap kali menaruh perhatian  yg besar dibidang sejarah dan seni dan arsitektur kuno.

Sebut saja wisata kota lama semarang, tuk kota tua ini sering menyedot wisatawan karena bangunan tua membentang ke manapun mata mengarah. Bangunan yg tersebar itu tampak relatif masih terawat, masih berbentuk bangunan, meskipun ada di antara bangunan itu yg bentuknya sudah setengah roboh. Tapi secara keseluruhan, kawasan lama berjuluk Little Holland ini jauh lebih menarik daripada kawasan yg berlabel Little Amsterdam - Kota Tua Jakarta.

Gaya Arsitektur bangunan di kawasan Kota Lama Semarang beragam. terdapat Gereja Blenduk (Nederlandsch Indische Kerk) di tahun 1750 dgn atap kubah yg dipugar pada 1894. Di depat  gereja ini terdapan gedung karya Thomas Karsten di tahun 1916 yg beralih fungsi menjadi gedung Asuransi Jiwasraya. Jalanan di kawasan ini kini ber-paving karena terlalu sering diterjang banjir.
Tak ketinggalan bangunan Stasiun Tawang yg selalu berdiri kokoh dari hantaman rob. ditambah lagi Pasar Semawis yg mengairahkan perekonomian Pecinan terletak tak jauh dari Kota Lama.

Memang, jika dilihat seksama, kawasan ini belum tertata baik, semisal, begitu semrawutnya lalulintas kabel yg menghalangi pemandangan pada gedung-gedung tua di seluruh kawasan. Jadi mereka yg akan mengambil gambar harus berputar-putar mencari cara agar jalinan kabel yg berseliweran di atas tak menghalangi panorama yg akan diambil.

Namun tuk revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang sudah dimulai tahun 2003, maka revitalisasi Kota Tua Jakarta baru menyusul tiga tahun kemudian. Yg jadi soal barangkali luas wilayah. Jika di Jakarta mencapai lahan 846 hektar maka di Semarang sekitar 30 hektar. Jakarta sudah memoles Jalan Pintu Besar Utara dan lantai Taman Fatahillah. Kini penggantian jalan aspal menjadi batu andesit juga sedang dikerjakan di Jalan Poskota hingga ke Jalan Lada.

Apabila memandang Kota Lama Semarang kondisinya sekarang lebih baik dari Kota Tua Jakarta, bisa jadi karena memang jumlah bangunan tua tak sebanyak di Jakarta,  selain itu dari sedikit bangunan kini beberapa pengusaha bertahan dan sudah masuk ke kawasan itu.

Pada akhirnya Keberadaan mereka sebagai kota tua yang bersejarah tergantung pada kemauan pemerintah dalam merawat dan melestarikannya

Info Terkait:


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gaya Arsitektur Kuno Di Kota Semarang"

Posting Komentar