TERGIUR dengan gitar berharga Rp. 19 juta yang dilihatnya melalui internet, Muhammad Satria -Nugraha atau yang dikenal Hanung Squad, yang kala itu masih kuliah, menguras otak untuk bisa memiliki gitar serupa namun hanya dengan dana Rp 2 juta yang ia peroleh dari orang tuanya. Rasa penasarannya itu yang mengantarkan ia menjadi seorang pengusaha gitar sukses yang pasarnya sudah mencapai pasar dunia. Bukan hanya digunakan oleh para aktris Indonesia seperti Mitha "The Virgin" atau Yuke "Dewa", gitar produksinya bahkan digunakan juga oleh gitaris dunia seperti gitaris band Toto, Steve Lukather.
Meskipun Hanung berasal dari keluarga yang berekonomi cukup karena ayahnya seorang dokter, namun ia bukan anak yang suka meminta kepada orang tuanya. Setelah ia mengumpulkan berbagai informasi tentang gitar itu ia pun mendatangi pengrajin gitar (luthier) dan menjelaskan secara rinci teknis pembuatan gitar yang sesuai dengan idamannya itu.
Pendek kata, pada 2004 Hanung mengajak luthier itu untuk bekerjasama men jual alat musik,dan dalam sekejap berdirilah bisnis gitarnya, Stranough International, yang pada Agustus 2010 ini juga meluaskan sayap di Surabaya bahkan pada 2011 berencana meluaskan usaha ke Miami atau Manhattan, Amerika. "Pada 2004 saya mengajak pengrajin itu bekerjasama dengan modal dan pemasaran saya yang pegang,," ungkap bungsu dari tiga bersaudara itu. Lagi-lagi saya meminta Kepada orangtua. Semula kurang disetujui, namun akhirnya dikasih modal Rp 7 juta. Itu pun sebagian besar habis untuk sewa tempat dan untuk produksi hanya tersisa Rp 500.000," kata lelaki lulusan Teknik Industri Itenas 2005 itu. Soal pasar ia pun awalnya mengalami kesulitan untuk mensiasatinya ia memilih pasar online.
Tak diduga, melalui dunia online ia kebanjiran pesanan, bahkan berasal dari luar negeri.seperti Malaysia, Singapura, Australia, dan Belanda. Respons positif diperoleh dari Belanda yang memintanya untuk mengirimkan contoh gitar. Setelah saya kirim, gitar saya sesuai dengan standar mereka, dan mereka pesan 250 gitar. Saya bilang jika memang serius saya minta ada yang datang ke Bandung, dan juga ada ahli Quality Control (QC) dari mereka ke Bandung. Tanpa disangka yang datang sebagai QC ternyata gitaris legendaris Jeff Beck dan gitaris grup rock legendaris Led Zeppeline, Jimmy Page, katanya. Merasa puas dengan hasil karyanya, Belanda memesan sebanyak 250 unit gitar.
Hingga kini untuk mengisi pasar luar negeri diantaranya Belanda, Malaysia, Australia, Singapura, Eropa, dan lainnya serta pasar dalam negeri, Hanung menjual 200-250 gitar, dengan kisaran harga mulai dari Rp 2 iuta hingga untuk gitar edisi limited bisa bernilai hingga puluhan juta rupiah. "Yang limited yang terbaru saya buat khusus untuk pak presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyona-red), seharga 2.500 dolar Amerika," ungkapnya. Selain gitar ia juga menjual hardcase dengan penjualan perbulan sebanyak 100-750 hardcase. Sudah ada sekitar 35 pekerja, di mana 20-25 diantaranya adalah luthier," ungkap lelaki yang pernah meraih berbagai penghargaan di bidang wirausaha ini.
Link Terkait Jual Alat Musik
0 Response to "Produk Gitar Dalam Negeri Tembus Pasar Internasional"
Posting Komentar